AKHLAKUL KARIMAH

1. MENYEBARLUASKAN ILMU DAN ANCAMAN BAGI YANG MENYEMBUNYIKAN

Dalil-dalil Qur’an

 

Firman Allah SWT :

وَ اَنــْزَلْـنَا اِلَيـْكَ الذِّكْرَ لِـتُـبَـيِّنَ لِلنَّاسِ مَا نُزِّلَ اِلَـيْهِمْ وَ لَعَلَّهُمْ يَتَفَكَّرُوْنَ. النحل:44

Dan Kami turunkan kepadamu Al-Qur’an, agar kamu menerangkan kepada ummat manusia apa yang telah diturunkan kepada mereka dan supaya mereka memikirkannya. [An-Nahl : 44]

 

يـاَيـُّهَا الرَّسُوْلُ بَـلِّـغْ مَا اُنــْزِلَ اِلَيْكَ مِنْ رَّبـِّكَ، وَ اِنْ لَّمْ تَـفْعَلْ فَمَا بَلَّغْتَ رِسلَـتَه، وَ اللهُ يَعْصِمُكَ مِنَ النَّـاسِ، اِنَّ اللهَ لاَ يـَهْدِى اْلـقَوْمَ اْلكـفِرِيـْنَ. المائدة:67

Hai Rasul, sampaikanlah apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu. Dan jika tidak kamu kerjakan (apa yang diperintahkan itu, berarti) kamutidak menyampaikan amanat-Nya. Allah memelihara kamu dari (gangguan) manusia. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir. [Al-Maidah : 67]

 

اُدْعُ اِلىَ سَبِيْلِ رَبـِّكَ بِاْلحِكْمَةِ وَ اْلمَوْعِظَةِ اْلحَسَنَةِ وَ جَادِلْهُمْ بِالَّتِيْ هِيَ اَحْسَنُ، اِنَّ رَبـَّكَ هُوَ اَعْلَمُ بِمَنْ ضَلَّ عَنْ سَبِيْلــِه وَهُوَ اَعْلَمُ بِاْلمُهْتَدِيـْنَ. النحل:125

Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhan-mu Dia-lah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dia-lah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk. [An-Nahl : 125]

 

قُلْ هذِهِ سَبِيْلـِيْ اَدْعُوْآ اِلَى اللهِ عَلى بَصِيْرَةٍ اَنـَا وَ مَنِ اتَّـبَعَنِيْ، وَ سُبْحنَ اللهِ وَمَآ اَنـَا مِنَ اْلمُشْرِكـِيْنَ. يوسف:108

Katakanlah : Inilah jalan (agama)ku; aku dan orang-orang yang mengikutiku mengajak (kamu) kepada Allah dengan hujjah yang nyata, Maha Suci Allah, dan aku tiada termasuk orang-orang yang musyrik. [Yusuf : 108]

هُوَ الَّذِيْ بَعَثَ فِى اْلاُمِّـيّنَ رَسُوْلاً مِّنْهُمْ يَـتْـلُوْا عَلَيْهِمْ ايـتِه وَ يُـزَكِّـيْهِمْ وَيـُعَلِّمُهُمُ اْلكِـتبَ وَ اْلحِكْمَةَ، وَ اِنْ كَانُوْا مِنْ قَبْلُ لَـفِيْ ضَللٍ مُّبِيْنٍ. وَ اخَرِيـْنَ مِنْهُمْ لَمَّا يَـلْحَقُوْا بِـهِمْ، وَهُوَ اْلعَزِيـْزُ اْلحَكِيْمُ. الجمعة:2-4

Dia-lah yang mengutus kepada kaum yang buta huruf seorang Rasul diantara mereka, yang membacakan ayat-ayat-Nya kepada mereka, mensucikan mereka dan mengajarkan kepada mereka Kitab dan hikmah (As-Sunnah). Dan sesungguhnya mereka sebelumnya benar-benar dalam kesesatan yang nyata, dan (juga) kepada kaum yang lain dari mereka yang belum berhubungan dengan mereka. Dan Dia-lah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. [Al-Jumu’ah : 2-3]

 

اِنَّـا اَرْسَلْـنـكَ بِاْلحَقِّ بَشِيْرًا وَّ نَذِيْرًا وَّلاَ تُسْأَلُ عَنْ اَصْحبِ اْلجَحِيْمِ. البقرة:119

Sesungguhnya Kami telah mengutusmu (Muhammad) dengan kebenaran, sebagai pembawa berita gembira dan pemberi peringatan, dan kamu tidak akan diminta (pertanggungan jawab) tentang penghuni-penghuni neraka. [Al-Baqarah : 119]

 

اِنَّ الَّذِيـْنَ يَكْـتُمُوْنَ مَآ اَنـْزَلْـنَا مِنَ اْلبَـيِّنتِ وَ اْلهُدى مِنْ بَعْدِ مَا بَـيَّنّهُ لِلنَّاسِ فِى اْلكِـتبِ اُولـئِكَ يَـلْعَنُهُمُ اللهُ وَ يَـلْعَنُهُمُ اللّعِنُوْنَ. اِلاَّ الَّذِيـْنَ تَـابُوْا وَ اَصْلَحُوْا وَ بَـيَّنُوْا فَاُولـئِكَ اَتــُوْبُ عَلَـيْهِمْ، وَ اَنــَا التَّوَّابُ الرَّحِيْمُ. البقرة:159-160

Sesungguhnya orang-orang yang menyembunyikan apa yang telah Kami turunkan berupa keterangan-keterangan (yang jelas) dan petunjuk, setelah Kami menerangkannya kepada manusia dalam Al-Kitab, mereka itu dilaknati Allah dan dilaknati (pula) oleh semua (makhluk) yang dapat melaknati, kecuali mereka yang telah taubat dan mengadakan perbaikan dan menerangkan (kebenaran), maka terhadap mereka itulah Aku menerima taubatnya dan Aku-lah Yang Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang. [Al-Baqarah : 159 – 160]

 

اِنَّ الَّذِيـْنَ يَكْـتُمُوْنَ مَآ اَنـْزَلَ اللهُ مِنَ اْلكِتـبِ وَيـَشْتَرُوْنَ بِه ثَمَنًا قَلِـيْلاً، اُولـئِكَ مَا يَـأْكُلُوْنَ فِيْ بُطُوْنــِهِمْ اِلاَّ النـَّارَ وَلاَ يُكَـلِّمُهُمُ اللهُ يَوْمَ اْلـقِيمَةِ وَلاَ يـُزَكِّـيْهِمْ ، وَ لَـهُمْ عَذَابٌ اَلِيْمٌ. البقرة:174

Sesungguhnya orang-orang yang menyembunyikan apa yang telah diturunkan Allah, yaitu Al-Kitab dan menjualnya dengan harga yang sedikit (murah), mereka itu sebenarnya tidak memakan (tidak menelan) ke dalam perutnya melainkan api, dan Allah tidak akan berbicara kepada mereka pada hari kiamat dan tidak akan mensucikan mereka dan bagi mereka siksa yang amat pedih. [Al-Baqarah : 174]

Dalil-dalil Hadits

 

 

عَنْ عُثْمَانَ بْنِ عَفَّانَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ، قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَـيْهِ وَ سَلَّمَ: خَيْرُكُمْ مَنْ تَعَلَّمَ اْلـقُرْآنَ وَ عَلَّمَهُ. البخارى

Dari Utsman bin Affan RA, ia berkata : Rasulullah SAW pernah bersabda : “Sebaik-baik kamu adalah orang yang belajar Al-Qur’an dan mengajarkannya”. [HR. Bukhari]

 

عَنْ عَبْدِ اللهِ بـْنِ عَمْرِو بْنِ اْلعَاصِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ  اَنَّ النَّبِيَّ ص قَالَ: بَـلِّغُوْا عَنِّيْ وَلَوْ آيـَةً. البخارى

Dari Abdullah bin ‘Amr bin ‘Ash RA, ia berkata : Sesungguhnya Nabi SAW pernah bersabda : “Sampaikanlah dariku walaupun satu ayat”. [HR. Bukhari]

 

عَنِ ابْـنِ مَسْعُوْدٍ رض قَالَ: سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ ص يَقُوْلُ: نَضَّرَ اللهُ امْرَأً سَمِعَ مِنَّا شَيْئًا فَبَلَّـغَهُ كَمَا سَمِعَهُ فَرُبَّ مُبَلَّـغٍ اَوْعَى مِنْ سَامِعٍ. ابو داود و الترمذى و قال: حديث حسن صحيح

Dari Ibnu Mas’ud RA, ia berkata : Saya pernah mendengar Rasulullah SAW bersabda : “Semoga Allah memberi kebaikan kepada orang yang mendengar sesuatu dariku lalu menyampaikannya sebagaimana ia mendengarnya, karena kadangkala orang yang diberi penyampaian itulebih bisa memahami daripada orang yang mendengar langsung”. [HR. Abu Dawud dan Tirmidzi, ia berkata : “Ini hadits Hasan Shahih”]

 

عَنْ سَهْلِ بْنِ سَعْدٍ رض اَنَّ النَّبِيَّ ص قَالَ لـِعَلِيٍّ رض: فَوَ اللهِ َلأَنْ يـَهْدِيَ اللهُ بِكَ رَجُلاً وَاحِدًا خَيْرٌ لَكَ مِنْ حُمْرِ النَّعَمِ. متفق عليه

Dari Sahl bin Sa’id RA, ia berkata : Sesungguhnya Nabi SAW pernah bersabda kepada Ali RA : “Demi Allah, sungguh Allah memberi petunjuk kepada satu orang lantaran kamu, itu lebih baik bagimu dari pada kamu mendapatkan onta merah”. [HR. Bukhari dan Muslim]

 

عَنْ اَنــَسٍ رض عَنِ النَّبِيِّ ص قَالَ: اَلدَّالُّ عَلَى اْلخَيْرِ كَـفَاعِـلِهِ. البزار

Dari Anas RA dari Nabi SAW beliau bersabda : “Orang yang menunjukkan kepada kebaikan (akan mendapatkan pahala) seperti orang yang mengerjakannya”. [HR. Al-Bazzar]

 

عَنِ ابْـنِ مَسْعُوْدٍ رض قَالَ: اَتـَى رَجُلٌ النَّبِيَّ ص فَسَأَلــَهُ فَقَالَ: مَا عِنْدِى مَا اُعْطِيـْكَهُ، وَلكِـنْ اِئـْتِ فُلاَنـًا فَاَتـَى الرَّجُلَ فَأَعْطَاهُ، فَقَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: مَنْ دَلَّ عَلَى خَيْرٍ فَـلَهُ مِثْلُ اَجْرِ فَاعِلِهِ، اَوْ عَامِلِهِ. ابن حبان فى صحيحه

Dari Ibnu Mas’ud RA, ia berkata : Pernah seorang laki-laki datang kepada Nabi SAW lalu minta kepada beliau. (Nabi SAW) menjawab : “Saya tidak mempunyai sesuatu yang bisa saya berikan kepadamu, tetapi datanglah kamu kepada si fulan”. Lalu orang tersebut datang kepada orang (yang ditunjuk oleh Nabi tersebut), lalu orang itu memberinya. Maka Rasulullah SAW bersabda : “Barangsiapa yang menunjukkan kepada kebaikan, maka dia mendapatkan pahala seperti orang yang mengerjakannya, atau orang yang melakukannya”. [HR. Ibnu Hibban di dalam Shohihnya]

 

عَنْ اَبِى هُرَيـْرَةَ  اَنَّ رَسُوْلَ اللهِ ص قَالَ: مَنْ دَعَا اِلَى هُدًى كَانَ لَهُ مِنَ اْلاَجْرِ مِثْلُ اُجُوْرِ مَنْ تَبِعَهُ لاَ يَـنْقُصُ ذلِكَ مِنْ اُجُوْرِهِمْ شَيْئًا. وَمَنْ دَعَا اِلَى ضَلاَلـَةٍ كَانَ عَلَـيْهِ مِنَ اْلاِثْمِ مِثْلُ آثَامِ مَنِ اتَّبَعَهُ لاَ يَـنْقُصُ ذلِكَ مِنْ آثاَمِهِمْ شَيْئًا. مسلم

Dari Abu Huairah, ia berkata : Sesungguhnya Rasulullah SAW pernah bersabda : “Barangsiapa yang mengajak orang kepada suatu jalan yang baik, maka dia mendapatkan pahala seperti pahalanya orang yang mengikutinya, dengan tidak mengurangi pahala mereka sedikitpun. Dan barangsiapa yang mengajak kepada kesesatan, maka dia mendapatkan dosa seperti dosa-dosanya orang yang mengikutinya, dengan tidak mengurangi dosa-dosa mereka sedikitpun”. [HR. Muslim]

 

عَنْ اَبِى هُرَيـْرَةَ رض قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: مَنْ سُئِلَ عَنْ عِلْمٍ فَكَـتَمَهُ اُلـْجِمَ يَوْمَ اْلـقِيَامَةِ بِلـِجَامٍ مِنْ نَارٍ. ابو داود و الترمذى وحسنه وابن ماجه و ابن حبان فى صحيحه و البيهقى

Dari Abu Hurairah RA, ia berkata : Rasulullah SAW pernah bersabda : “Barangsiapa yang ditanya tentang suatu ilmu, lalu dia menyembunyi-kannya, maka pada hari qiyamat ia akan dikendali dengan kendali api neraka”. [HR. Abu Dawud dan Tirmidzi, dan ia menghasankannya, Ibnu Majah, Ibnu Hibban di dalam shahihnya dan Baihaqi]

 

عَنْ اَبِى سَعِيْدٍ الْخُدْرِيِّ رض قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: مَنْ كَـتَمَ  عِلْمًا مِمَّا يَـنْـفَعُ اللهُ بِهِ النَّاسَ فِى اَمْرِ الدِّيـْنِ اَلــْجَمَ اللهُ يَـوْمَ اْلـقِيَامَةِ بِـلِجَامٍ مِنْ نَـارٍ. ابـن ماجه

Dari Abu Sa’id Al-Khudriy RA, ia berkata : Rasulullah SAW pernah bersabda : “Barangsiapa yang menyembunyikan suatu ilmu yang dengan ilmu itu Allah memberi manfaat kepada manusia didalam urusan agama, maka pada hari qiyamat Allah akan mengendalinya dengan kendali api neraka”. [HR. Ibnu Majah]

 

عَنْ اَبِى هُرَيـْرَةَ قَالَ:  اِنَّ النَّاسَ يَـقُوْلُوْنَ اَكْـثَرَ اَبُوْ هُرَيـْرَةَ. وَلَوْلاَ آيـَتَانِ فِى كِـتَابِ اللهِ مَا حَدَّثْتُ حَدِيـثًا ثُمَّ يَـتْلُوْ اِنَّ الَّذِيـْنَ يَكْـتُمُوْنَ مَآ اَنـْزَلْنَا مِنَ اْلبَـيِّنتِ وَ اْلهُدى اِلَى قَوْلــِهِ الرَّحِيْمُ. البخارى

Dari Abu Hurairah, ia berkata : Sesungguhnya orang-orang sama mengatakan : “Abu Hurairah itu banyak meriwayatkan hadits”. Seandainya bukan karena dua ayat di dalam Kitab Alah ini, saya tidak akan meriwayatkan walau sebuah haditspun. Kemudian dia membaca “Innalladziina yaktumuuna maa anzalnaa minal bayyinaati wal hudaa… sampai firmannya arrahiim”. (Al-Baqarah 159-160). [HR. Bukhari]

 

 

عَنِ ابـْنِ مَسْعُوْدٍ رض قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: لاَ حَسَدَ اِلاَّ فِى اثْـنَـتَـيْنِ.  رَجُلٌ آتاَهُ اللهُ مَالاً فَسَلَّـطَهُ عَلَى هَلَكَـتِهِ فِى اْلحَقِّ.

 وَ رَجُلٌ آتاَهُ اللهُ اْلحِكْمَةَ فَهُوَ يـَقْضِى بِهَا وَ يُعَلِّمُهَا. متفق عليه

Dari Ibnu Mas’ud RA, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda : Tidak boleh ada kedengkian (keinginan) selain dua macam, yaitu orang yang dikaruniai harta oleh Allah lalu dipergunakan dalam kebenaran, dan orang yang dikaruniai hikmah (ilmu) lalu ia mengamalkan dan mengajarkannya. [HR. Muttafaq ‘alaih]

 

عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ عَمْرِو بْنِ اْلعَاصِ رض قَالَ: سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ ص يَقُوْلُ: اِنَّ اللهَ لاَ يَقْبِضُ اْلعِلْمَ انـْتِزَاعًايَـنْتَزِعُهُ مِنَ النَّـاسِ ، وَلكِـنْ يَـقْبِضُ اْلعِلْمَ بِـقَبْضِ اْلعُلَمَاءِ حَتَّى اِذَا لَمْ يُـبْقِ عَالِمًا اِتَّخَذَ النَّـاسُ رُءُوْسًا جُهَّالاً فَسُئِلُوْا فَـأَفْـتَوْا بِغَيْرِ عِلْمٍ فَضَلُّوْا وَ اَضَلُّوْا. متفق عليه

Dari Abdullah bin Amr bin Al-‘Ash RA, ia berkata : Saya mendengar Rasulullah SAW bersabda : “Sesungguhnya Allah tidak akan mencabut ilmu dengan langsung dari orang-orang, tetapi Allah akan mencabut ilmu itu dengan meninggalnya para ulama, hingga apabila telah habis orang-orang yang alim, orang-orang akan mengangkat orang-oran gyang bodoh menjadi pemimpin mereka. Kemudian apabila mereka ditanya akan memberikan fatwanya tidak berdasarkan ilmu, mereka itu sesat dan menyesatkan orang banyak”. [HR. Bukhari dan Muslim]

2. MENJAGA PERSATUAN DAN MENJAUHI PERPECAHAN

Dalil-dalil Qur’an

Firman Allah SWT :

وَاعْتَصِمُوْا بِحَبْلِ اللهِ جَمِيْعًا وَّ لاَ تَفَرَّقُوْا، وَاذْكُرُوْا نِعْمَتَ اللهِ عَلَيْكُمْ اِذْ كُنْتُمْ اَعْدَآءً فَاَلَّفَ بَيْنَ قُلُوْبِكُمْ فَاَصْبَحْتُمْ بِنِعْمِتِه اِخْوَانًا، وَ كُنْتُمْ عَلى شَفَا حُفْرَةٍ فَاَنْقَذَكُمْ مِّنْهَا، كَذلِكَ يُبَيِّنُ اللهُ لَكُمْ ايتِه لَعَلَّكُمْ تَهْتَدُوْنَ. ال عمران:103

Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai-berai, dan ingatlah akan ni’mat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena ni’mat Allah orang-orang yang bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari pada­nya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk. [Ali ‘Imran : 103]

وَ اَطِيْعُوا اللهَ وَ رَسُوْلَه وَلاَ تَنَازَعُوْا فَتَفْشَلُوْا وَ تَذْهَبَ رِيْحُكُمْ وَ اصْبِرُوْا، اِنَّ اللهَ مَعَ الصّبِرِيْنَ. الانفال:46

Dan thaatlah kepada Allah dan Rasul-Nya dan janganlah kamu berban­tah-bantah, yang menyebabkan kamu menjadi gentar dan hilang kekuatanmu dan bersabarlah. Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar. [Al-Anfaal : 46]

لاَ خَيْرَ فِيْ كَثِيْرٍ مِّنْ نَجْوـهُمْ اِلاَّ اَمَرَ بِصَدَقَةٍ اَوْ مَعْرُوْفٍ اَوْ اِصْلاَحٍ بَيْنَ النَّاسِ، وَ مَنْ يَفْعَلْ ذلِكَ ابْتِغَآءَ مَرْضَاتِ اللهِ فَسَوْفَ نُؤْتِيْهِ اَجْرًا عَظِيْمًا.النسآء:114

Tidak ada kebaikan pada kebanyakan bisikan-bisikan mereka, kecuali bisikan dari orang yang menyuruh (manusia) memberi sedekah, atau merbuat ma’ruf, atau mengadakan perdamaian diantara manusia. Dan barangsiapa yang berbuat demikian untuk mencari keridlaan Allah, maka kelak Kami memberi kepadanya pahala yang besar. [An-Nisaa : 114]

..وَ اَصْلِحُوْا ذَاتَ بَيْنِكُمْ،وَاَطِيْعُوا اللهَ وَرَسُوْلَه اِنْ كُنْتُمْ مُؤْمِنِيْنَ. الانفال:1

…. perbaikilah hubungan diantara sesamamu, dan thaatlah kepada Allah dan Rasul-Nya jika kamu orang-orang yang beriman. [Al-Anfal : 1]

وَ اِنْ طَآئِفَتَانِ مِنَ اْلمُؤْمِنِيْنَ اقْتَتَلُوْا فَاَصْلِحُوْا بَيْنَهُمَا، فَاِنْ بَغَتْ اِحْدَـهُمَا عَلَى اْلاُخْرى فَقَاتِلُوْا الَّتِيْ تَبْغِيْ حَتّى تَفِيْءَ اِلى اَمْرِ اللهِ، فَاِنْ فَاَتْ فَاَصْلِحُوْا بَيْنَهُمَا بِاْلعَدْلِ وَ اَقْسِطُوْا، اِنَّ اللهَ يُحِبُّ اْلمُقْسِطِيْنَ. الحجرات:9

Dan jika ada dua golongan dari orang-orang Mukmin berperang maka damaikanlah antara keduanya. Jika salah satu dari kedua golongan itu berbuat aniaya terhadap golongan yang lain maka perangilah golongan yang berbuat aniaya itu sehingga golongan itu kembali, kepada perintah Allah; jika golongan itu telah kembali (kepada perintah Allah), maka damaikanlah antara keduanya dengan adil dan berlaku adillah. Sesungguh-nya Allah menyukai orang-orang yang berlaku adil. [Al-Hujurat : 9]

 

اِنَّمَا اْلمُؤْمِنُوْنَ اِخْوَةٌ فَاَصْلِحُوْا بَيْنَ اَخَوَيْكُمْ وَ اتَّقُوا اللهَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُوْنَ.

Sesungguhnya orang-orang mukmin adalah bersaudara karena itu damaikanlah antara kedua saudaramu dan bertaqwalah kepada Allah supaya kamu mendapat rahmat. [Al-Hujurat : 10]

ياَيُّهَا الَّذِيْنَ امَنُوْا لاَ يَسْخَرْ قَوْمٌ مِّنْ قَوْمٍ عَسى اَنْ يَكُوْنُوْا خَيْرًا مِّنْهُمْ وَلاَ نِسَآءٌ مِّنْ نِّسَآءٍ عَسى اَنْ يُّكُنَّ خَيْرًا مِنْهُنَّ، وَ لاَ تَلْمِزُوْآ اَنْفُسَكُمْ وَلاَ تَنَابَزُوْا بِاْلاَلْقَابِ، بِئْسَ اْلاِسْمُ اْلفُسُوْقُ بَعْدَ اْلاِيْمَانِ، وَ مَنْ لَمْ يَتُبْ فَاُولئِكَ هُمُ الظّلِمُوْنَ. الحجرات:11

Hai orang-orang yang beriman, janganlah suatu kaum memperolok-olokkan kaum yang lain (karena) boleh jadi mereka (yang dipero­lok-olokkan) lebih baik dari mereka (yang memperolok-olokkan) dan jangan pula wanita-wanita (memperolok-olokkan) wanita-wanita lain (karena) boleh jadi wanita-wanita (yang diperolok-olokkan) lebih baik dari wanita (yang memperolok-olokkan) dan janganlah kamu mencela dirimu sendiri dan janganlah kamu panggil-memanggil dengan gelar-gelar yang buruk. Seburuk-buruk panggilan ialah (panggilan) fasik (kepada orang-orang yang) sudah beriman dan barangsiapa yang tidak bertaubat, maka mereka itulah orang-orang yang dhalim. [Al-Hujurat : 11]

ياَيُّهَا الَّذِيْنَ امَنُوْا اجْتَنِبُوْا كَثِيْرًا مِّنَ الظَّنِّ، اِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ اِثْمٌ، وَّلاَ تَجَسَّسُوْا وَلاَ يَغْتَبْ بَعْضُكُمْ بَعْضًا، اَيُحِبُّ اَحَدُكُمْ اَنْ يَأْكُلَ لَحْمَ اَخِيْهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوْهُ، وَ اتَّقُوا اللهَ، اِنَّ اللهَ تَوَّابُ الرَّحِيْمُ. الحجرات:12

Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka, sesungguhnya sebahagian prasangka itu adalah dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah sebahagian kamu mempergunjingkan sebahagian yang lain. Sukakah salah seorang diantara kamu memakan daging saudaranya yang sudah mati ? Maka tentulah kamu merasa jijik terhadapnya. Dan bertaqwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penya­yang. [Al-Hujurat : 12]

Dalil-dalil Hadits

 

Hadits-hadits Nabi SAW :

عَنْ اَبِى مُوْسَى قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: اَلْمُؤْمِنُ لِلْمُؤْمِنِ كَاْلبُنْيَانِ يَشُدُّ بَعْضُهُ بَعْضًا. مسلم فى كتاب البر و الصلة والآدتب:65

Dari Abu Musa RA, ia berkata : Rasulullah SAW telah bersabda : “Orang mukmin dengan mukmin lainnya adalah seperti satu bangunan yang sebagiannya dengan bagian yang lain saling menguatkan” [HR. Muslim – Kitabul Birri 65]

عَنِ النُّعْمَانِ بْنِ بَشِيْرٍ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: مَثَلُ اْلمُؤْمِنِيْنَ فِىْ تَوَادِّهِمْ وَتَرَاحُمِهِمْ وَ تَعَاطُفِهِمْ، مَثَلُ اْلجَسَدِ، اِذَا اشْتَكَى مِنْهُ عُضْوٌ، تَدَاعَى لَهُ سَائِرُ اْلجَسَدِ بِالسَّهَرِ وَ اْلحُمَى. مسلم فى كتاب البر و الصلة والآداب:66

Dari Nu’man bin Basyir RA, ia berkata : Rasulullah SAW telah bersab-da : “Perumpamaan orang-orang mukmin dalam berkasih sayang, cinta-mencintai, serta memadu kasih ibarat satu tubuh, apabila ada anggota badan yang sakit maka seluruh tubuh akan turut merasa sakit, dengan tidak bisa tidur dan deman”. [HR. Muslim, Kitabul Birri : 66]

عَنِ النُّعْمَانِ بْنِ بَشِيْرٍ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: اَلْمُسْلِمُوْنَ كَرَجُلٍ وَاحِدٍ اِذَا اشْتَكَى عَيْنُهُ اشْتَكَى كُلُّهُ، وَ اِنِ اشْتَكَى رَأْسُهُ اشْتَكَى كُلُّهُ. مسلم فى كتاب البر و الصلة و الآداب:67

Dari Nu’man bin Basyir RA, ia berkata : Rasulullah SAW telah bersab­da : “Orang-orang muslim itu ibarat sosok tubuh seorang lelaki yang apabila matanya sakit, maka seluruh badannya turut merasakan sakit. Dan bila kepalanya sakit, maka seluruh tubuhnya turut merasa sakit pula”. [HR. Muslim, Kitabual Birr : 67]

عَنْ اَنَسٍ رض عَنِ النَّبِيِّ ص قَالَ: لاَ يُؤْمِنُ اَحَدُكُمْ حَتَّى يُحِبَّ ِلاَخِيْهِ مَا يُحِبُّ لِنَفْسِهِ. البخارى و مسلم

Dari Anas RA, dari Nabi SAW, beliau bersabda : “Tidak beriman seseorang diantara kalian, sehingga dia cinta untuk saudaranya sebagaimana dia cinta untuk dirinya sendiri”. [Bukhari dan Muslim]

عَنْ اَبِى اَيُّوْبَ اْلاَنْصَارِيِّ، اَنَّ رَسُوْلَ اللهِ ص قَالَ: لاَ يَحِلُّ لِمُسْلِمٍ اَنْ يَهْجُرَ اَخَاهُ فَوْقَ ثَلاَثِ لَيَالٍ. يَلْتَقِيَانِ فَيُعْرِضُ هذَا وَ يُعْرِضُ هذَا.وَ خَيْرُهُمَا الَّذِيْ يَبْدَأُ بِالسَّلاَمِ. مسلم فى كتاب البر و الصلة و الآداب:25

Dari Abu Ayyub Al-Anshari, ia berkata : Sesungguhnya Rasulullah SAW pernah bersabda : “Tidak halal bagi seorang muslim mendiamkan saudaranya lebih tiga hari. (Apabila) keduanya bertemu, yang ini berpaling dan yang itu berpaling. Dan sebaik-baik dari keduanya itu ialah orang yang memulai mengucapkan salam”. [HR. Muslim, Kitabul Birr 25]

عَنْ اَبِى هُرَيْرَةَ: اَنَّ رَسُوْلَ اللهِ ص قَالَ: اِيَّاكُمْ وَ الظَّنَّ فَاِنَّ الظَّنَّ اَكْذَبُ اْلحَدِيْثِ. وَ لاَ تَحَسَّسُوْا، وَلاَ تَجَسَّسُوْا، وَلاَ تَنَافَسُوْا، وَلاَ تَحَاسَدُوْا، وَ لاَ تَدَابَرُوْا، وَ كُوْنُوْا عِبَادَ اللهِ اِخْوَانًا. مسلم فى كتاب البر و الصلة و الآداب:28

Dari Abu Hurairah, ia berkata : Sesungguhnya Rasulullah SAW pernah bersabda : “Jauhkanlah diri kalian dari berprasangka (buruk), karena prasangka (buruk) itu adalah sedusta-dusta perka­taan (hati), janganlah kalian mendengar-dengarkan dan janganlah kalian mencari-cari kesalahan orang lain, janganlah kalian bersa­ing yang tidak sehat, janganlah kalian saling dengki mendengki, janganlah saling benci-membenci dan janganlah saling membela­kangi. Dan jadilah kamu sekalian hamba-hamba Allah yang bersaudara”. [HR. Muslim, Kitabual Birr 28]

عَنْ سَالِمٍ عَنْ اَبِيْهِ، اَنَّ رَسُوْلَ اللهِ ص قَالَ: اَلْمُسْلِمُ اَخُو اْلمُسْلِمِ، لاَ يَظْلِمُهُ وَلاَ يُسْلِمُهُ. مَنْ كَانَ فِى حَاجَةِ اَخِيْهِ كَانَ اللهُ فِى حَاجَتِهِ. وَ مَنْ فَرَّجَ عَنْ مُسْلِمٍ كُرْبَةً فَرَّجَ اللهُ عَنْهُ بِهَا كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ يَوْمِ اْلقِيَامَةِ، وَ مَنْ سَتَرَ مُسْلِمًا سَتَرَهُ اللهُ يَوْمَ اْلقِيَامَةِ. مسلم فى كتاب البر والصلة والآداب:58

Dari Salim dari ayahnya, ia berkata : Sesungguhnya Rasulullah SAW pernah bersabda : “Orang Islam itu saudaranya orang Islam yang lain, maka tidak boleh ia menganiayanya dan tidak boleh membiar­kannya (dengan tidak mau menolongnya). Barangsiapa yang menolong kebutuhan saudaranya, maka Allah akan menolong kebutuhannya. Dan barangsiapa yang meringankan satu kesusahan orang muslim, Allah akan meringankan satu kesusahan dari kesusahan-kesusahannya pada hari qiyamat. Dan barangsiapa yang menutup aib (cela) orang Islam, maka Allah akan menutup aib (cela)nya besok pada hari qiyamat. [HR. Muslim, Kitabul Birr 58]

عَنْ اَبِى هُرَيْرَةَ، اَنَّ رَجُلاً قَالَ: يَا رَسُوْلَ اللهِ! اِنَّ لِى قَرَابَةً, اَصِلُهُمْ وَ اَقْطَعُوْنِى، وَ اَحْسَنُ اِلَيْهِمْ وَ يُسِيْئُوْنَ اِلَيَّ، وَ اَحْلُمُ عَنْهُمْ وَ يَجْهَلُوْنَ عَلَيَّ، فَقَالَ: لَئِنْ كُنْتَ كَمَا قُلْتَ، فَكَأَنَّمَا تُسِفُّهُمُ اْلمَلَّ. وَلاَ يَزَالُ مَعَكَ مِنَ اللهِ ظَهِيْرٌ عَلَيْهِمْ، مَادُمْتَ  عَلَى ذلِكَ. مسلم فى كتاب البر والصلة و الآداب:22

Dari Abu Hurairah, ia berkata : Sesungguhnya pernah ada seorang laki-laki bertanya kepada Rasulullah SAW : “Ya Rasulullah, sesung­guhnya saya mempunyai kerabat. Saya menyambung mereka tetapi maereka memutuskan hubungan dengan saya, saya berbuat baik kepada mereka tetapi mereka berbuat buruk kepasa saya, dan saya berbuat santun kepada mereka tetapi mereka berbuat bodoh kepada saya”. Maka Rasulullah SAW menjawab : “Jika keadaanmu benar-benar sebagai­mana yang kamu katakan, maka seolang-olah kamu memberi makan bara api kepada mereka. Dan senantiasa pertolongan Allah besertamu dalam menghadapi mereka, selama kamu atas yang demikian itu”. [HR. Muslim, Kitabul Birr 22]

عَنْ عُبَادَةَ بْنِ الصَّامِتِ رض قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: اَلاَ اَدُلُّكُمْ عَلَى مَا يَرْفَعُ اللهُ بِهِ الدَّرَجَاتِ؟ قَالُوْا: نَعَمْ، يَا رَسُوْلَ اللهِ. قَالَ: تَحْلُمُ عَلَى مَنْ جَهَلَ عَلَيْكَ وَ تَعْفُوْ عَمَّنْ ظَلَمَكَ وَ تُعْطِى مَنْ حَرَمَكَ وَ تَصِلُ مَنْ قَطَعَكَ. البزار

Dari ‘Ubadah bin Shamit RA, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda : “Maukah aku tunjukkan kepadamu sesuatu yang dengannya Allah akan mengangkat beberapa derajat ?” Para shahabat menjawab : “Ya, mau ya Rasulullah”. Beliau bersabda : “Kamu berbuat santun kepada orang yang berbuat bodoh kepadamu, kamu memaafkan orang yang berbuat dhalim kepadamu, kamu memberi kepada orang yang tidak mau memberi kepadamu dan kamu menyambung kepada orang yang memutuskan hubungan kepadamu”. [HR. Al-Bazzar]

عَنْ اَنَسِ بْنِ مَالِكٍ رض قَالَ: قَالَ لِيْ رَسُوْلُ اللهِ ص: يَا بُنَيَّ اِنْ قَدَرْتَ عَلَى اَنْ تُصْبِحَ وَ تُمْشِى لَيْسَ فِىْ قَلْبِكَ غِشٌّ ِلاَحَدٍ فَافْعَلْ. الترمذى

Dari Anas bin Malik RA, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda kepadaku : “Wahai anakku, jika engkau bisa diwaktu pagi maupun sore di dalam hatimu tidak ada dendam kepada seseorangpun maka lakukanlah”. [HR. Tirmidzi]

عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ بُسْرٍ عَنِ النَّبِيِّ ص قَالَ: لَيْسَ مِنِّى ذُوْ حَسَدٍ وَ لاَ نَمِيْمَةٍ وَ لاَ كَهَانَةٍ وَ لاَ اَنَا مِنْهُ. ثُمَّ تَلاَ رَسُوْلُ اللهِ ص: وَ الَّذِيْنَ يُؤْذُوْنَ اْلمُؤْمِنِيْنَ

 وَ اْلمُؤْمِنَاتِ بِغَيْرَ مَا اكْتَسَبُوْا فَقَدِ احْتَمَلُوْا بُهْتَانًا وَّ اِثْمًا مُّبِيْنًا. الطبرانى

Dari ‘Abdullah bin Busr RA, dari Nabi SAW, beliau bersabda, “Bukan dari golonganku orang yang dengki, namimah (adu-adu) dan orang yang percaya kepada dukun, dan saya bukan pula dari golongannya”. Kemudian Rasulullah SAW membaca ayat (Dan orang-orang yang menyakiti orang-orang mukmin dan mukminat tanpa kesalahan yang mereka perbuat, maka sesungguhnya mereka telah memikul kebohongan dan dosa yang nyata <QS. Al-Ahzab : 58>). [HR. Thabrani]

عَنْ اَبِى ذَرٍّ رض، اَنَّ رَسُوْلَ اللهِ ص قَالَ: قَدْ اَفْلَحَ مَنْ اَخْلَصَ قَلْبَهُ لِلإِيْمَانِ وَ جُعِلَ قَلْبُهُ سَلِيْمًا، وَ لِسَانُهُ صَادِقًا وَ نَفْسُهُ مُطْمَئِنَّةً وَ خَلِيْقَتُهُ مُسْتَقِيْمَةً. احمد و البيهقى

Dari Abu Dzarr RA, ia berkata : Sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda : “Sungguh beruntung orang yang mengikhlaskan hatinya untuk iman, hatinya dijadikan bersih, lesannya benar, jiwanya tenteram dan tabiatnya lurus. [HR. Ahmad dan Baihaqi]

3. BERPEGANG TEGUH PADA AL-QUR’AN

Dalil-dalil Qur’an

Firman Allah SWT :

وَ هذَا كِـتبٌ اَنـــْزَلْـنهُ مُـبرَكٌ فَاتَّـبِعُوْهُ وَ اتَّـقُوْا لَـعَلَّكُمْ تُـرْحَمُوْنَ. الانعام:155

Dan Al-Qur’an ini adalah kitab yang Kami turunkan yang diberkati, maka ikutilah dia dan bertaqwalah agar kamu diberi rahmat. [Al-An’aam : 155]

اِنَّ هذَا اْلقُـرْانَ يَـهْدِيْ لِلَّتِيْ هِيَ اَقْـوَمُ وَ يُـبَشِّـرُ اْلمُـؤْمـِنِـيْنَ الَّذِيـْنَ يَـعْمَلُـوْنَ الصّلِحتِ اَنَّ لَـهُمْ اَجْرًا كَـبِـيْرًا. الاسراء:9

Sesungguhnya Al-Qur’an ini memberikan petunjuk kepada (jalan) yang lebih lurus dan memberi khabar gembira kepada orang-orang Mukmin yang mengerjakan amal shaleh bahwa bagi mereka ada pahala yang besar. [Al-Israa’ : 9]

اِنَّـآ اَنـــْزَلْـنَآ اِلَـيْكَ اْلكِـتبَ بِاْلحَقِّ لِـتَحْكُمَ بَيْنَ النَّـاسِ بِمَا اَرـكَ اللهُ. النساء:105

Sesungguhnya Kami telah menurunkan Kitab kepadamu dengan membawa kebenaran, supaya kamu mengadili antara manusia dengan apa yang telah Allah wahyukan kepadamu. [An-Nisaa’ : 105]

وَ اَنــْزَلْـنَا اِلَـيْكَ الذِّكْـرَ لـِـتُـبَـيِّنَ لِلنَّاسِ مَا نُـزِّلَ اِلَـيْهِمْ وَ لَـعَلَّـهُمْ يَـتَـفَكَّـرُوْنَ. النحل:44

Dan Kami turunkan kepadamu Al-Qur’an, agar kamu menerangkan kepada ummat manusia apa yang telah diturunkan kepada mereka dan supaya mereka memikirkan. [An-Nahl : 44]

يـاَ يُّـهَا الَّذِيـْنَ امَنُوْآ اَطِيْعُوا اللهَ وَ اَطِيْعُوا الـرَّسُوْلَ وَ اُوليِ اْلاَمْرِ مِنْكُمْ، فَاِنْ تَـنَازَعْتُمْ فِيْ شَيْءٍ فَرُدُّوْهُ اِلىَ اللهِ وَ الـرَّسُوْلِ اِنْ كُـنْتُمْ تُـؤْمـِنُـْونَ بِاللهِ وَ اْلـيَوْمِ الاخِرِ، ذلِكَ خَيْرٌ وَّ اَحْسَنُ تَـأْوِيـْلاً. النساء:59

Hai orang-orang yang beriman, tha’atilah Allah dan tha’atilah Rasul (Nya), dan ulil amri diantara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al-Qur’an) dan Rasul (Sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya. [An-Nisa’ : 59]

وَ مَآ اَرْسَلْـنَا مِنْ رَّسُوْلٍ اِلاَّ لِـيُطَاعَ بِـاِذْنِ اللهِ. النساء:64

Dan Kami tidak mengutus seseorang Rasul, melainkan untuk ditha’ati dengan seidzin Allah. [An-Nisa’ : 64]

لَـقَدْ كَانَ لَكُمْ فِيْ رَسُوْلِ اللهِ اُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِّـمَنْ كَانَ يَـرْجُوا اللهَ وَ الْيَوْمَ اْلاخِرَ وَ ذَكَـرَ اللهَ  كَــثِـيْرًا. الاحزاب:21

Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari qiyamat dan dia banyak menyebut Allah. [Al-Ahzab : 21]

قُـلْ اِنْ كُـنْتُمْ تُحِبُّوْنَ اللهَ فَـاتَّـبِعُوْنــِيْ يُحْبِبْكُمُ اللهُ وَ يَـغْفِرْ لَكُمْ ذُنــُوْبَكُمْ وَ اللهُ غَفُوْرٌ رَّحَيْمٌ. قٌلْ اَطِـيْعُوا اللهَ وَ الرَّسُوْلَ، فَاِنْ تَـوَلَّـوْا فَاِنَّ اللهَ لاَ يُحِبُّ اْلكَافِـرِيْنَ. ال عمران:31-32

Katakanlah : “Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu. Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”. Katakanlah : “Tha’atilah Allah dan Rasul-Nya; jika kamu berpaling, maka sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang kafir”. [Ali ‘Imran : 31-32]

اَلــَّذِيـْنَ يَـتَّبِعُوْنَ الـرَّسُوْلَ النَّـبِيَّ اْلاُمِّيَّ الَّذِيْ يَجـِدُوْنَـه مَكْـتُوْبـًا عِنْدَهُمْ فىِ الـتَّوْرـةِ وَاْلاِنْجـِيْلِ يَـأْمُرُهُمْ بِاْلمَعْرُوْفِ وَ يَـنْـهـ هُمْ عَنِ اْلـمُنْكَـرِ وَ يُحِلُّ لَـهُمُ الطَّـيِّبتِ وَ يُحَرِّمُ عَلَيْهِمُ اْلخَبـئـِثَ وَ يَضَعُ عَنْهُمْ اِصْرَهُمْ وَ اْلاَغْللَ الَّـتِيْ كَانَتْ عَلَـيْهِمْ فَالَّذِيـْنَ امَنُوْا بِه وَ عَزَّرُوْهُ وَ نَصَرُوْهُ وَ اتَّـبَعُوا النُّوْرَ الَّذِيْ اُنـْزِلَ مَعَه اُولـئِكَ هُمُ اْلـمُفْلِحُوْنَ. الاعراف:157

Orang-orang yang mengikut Rasul, Nabi yang ummi yang (namanya) mereka dapati tertulis di dalam Taurat dan Injil yang ada di sisi mereka, yang menyuruh mereka mengerjakan yang ma’ruf dan melarang mereka dari mengerjakan yang mungkar dan menghalalkan bagi mereka segala yang baik dan mengharamkan bagi mereka segala yang buruk dan membuang dari mereka beban-beban dan belenggu-belenggu yang ada pada mereka. Maka orang-orang yang beriman kepadanya, memuliakannya, menolongnya dan mengikuti cahaya yang terang (Al-Qur’an) yang diturunkan kepadanya, mereka itulah orang-orang yang beruntung. [Al-A’raf : 157]

وَمَآ اتكُمُ الـرَّسُوْلُ فَخـُذُوْهُ وَمَا نَـهـكُمْ عَنْهُ فَانْـتَهُـوْا وَ اتَّـقُوا اللهَ، اِنَّ اللهَ شَدِيـْدُ اْلعِقَابِ. الحشر:7

Apa yang diberikan Rasul kepadamu maka terimalah dia. Dan apa yang dilarangnya bagimu, maka tinggalkanlah; dan bertaqwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah sangat keras hukuman-Nya. [Al-Hasyr : 7]

وَ مَنْ يُّطِعِ اللهَ وَ الـرَّسُوْلَ فَاُولـئِكَ مَعَ الَّذِيـْنَ اَنـْعَمَ اللهُ عَلَـيْهِمْ مِّنَ النَّبِـيّنَ وَ الصِّدِّيـْقِـيْنَ وَ الشُّهَدَاءِ وَ الصّلِحِيْنَ وَ حَسُنَ اُولـئِكَ رَفِـيْقًا. النساء:69-70

Dan barangsiapa yang mentaati Allah dan Rasul(Nya) mereka itu akan bersama-sama dengan orang-orang yang dianugerahi ni’mat oleh Allah, yaitu : Nabi-nabi, para Shiddiqiin. orang-orang yang mati syahid dan orang-orang shaleh. Dan mereka itulah teman yang sebaik-baiknya. [An-Nisaa’ : 69]

Dalil-dalil Hadits

 

Hadits-hadits Nabi SAW :

عَنْ كَـثِـيْرِ بْنِ عَبْدِ اللهِ عَنْ اَبِـيْهِ عَنْ جَدِّهِ رض قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: تَـرَكْتُ فِـيْكُمْ اَمْرَيــْنِ لَـنْ تَضِلُّـوْا مَا تَــمَسَّكْـتُمْ بِـهِمَا: كِـتَابَ اللهِ وَ سُنَّـةَ نَـبِـيِّهِ. ابن عبد البر

Dari Katsir bin Abdullah dari ayahnya dari kakeknya RA, ia berkata : Rasulullah SAW pernah bersabda : “Aku telah meninggalkan pada kamu sekalian dua perkara yang kamu tidak akan sesat selama kamu berpegang teguh kepada keduanya, yaitu : Kitab Allah dan Sunnah Nabi-Nya”. [HR. Ibnu Abdil Barr]

اَنَّ رَسُوْلَ اللهِ ص قَالَ: تَـرَكْتُ فِـيْكُمْ اَمـْرَيـْنِ لَنْ تَضِلُّـوْا مَا تَـمَسَّكْـتُمْ بِـهِمَا: كِـتَابَ اللهِ وَ سُنَّـةَ رَسُوْلـــِهِ. مالك

Sesungguhnya Rasulullah SAW pernah bersabda : “Aku telah meninggalkan pada kamu sekalian dua perkara yang kamu tidak akan sesat selama kamu berpegang teguh kepada keduaya, yaitu : Kitab Allah dan sunnah Rasul-Nya”. [HR. Malik]

عَنِ ابـْنِ عَبَّاسٍ رض قَالَ: اَنَّ رَسُوْلَ اللهِ ص خَطَبَ النَّـاسَ فِى حَجَّةِ اْلوَدَاعِ، فَقَالَ: اِنَّ الشَّيْطَانَ قَدْ يَـئِسَ اَنْ يُـعْبَدَ بِاَرْضِكُمْ وَ لكِـنْ رَضِيَ اَنْ يُـطَاعَ فِـيْمَا سِوَى ذلِكَ مِمَّا تَحَاقَـرُوْنَ مِنْ اَعْمَالِكُمْ فَاحْذَرُوْا. اِنـِّى قَدْ تَـرَكْتُ فِـيْكُمْ مَا اِنِ اعْتَصَمْتُمْ بِهِ فَـلَـنْ تَضِلُّـوْا اَبـَدًا. كِـتَابَ اللهِ وَ سُنـَّةَ نَـبِـيِّهِ. الحاكم

Dari Ibnu Abbas RA, ia berkata : Bahwasanya Rasulullah SAW pernah berkhutbah kepada orang banyak dikala hajji wada’, beliau bersabda : “Sesungguhnya syaithan telah berputus asa bahwa ia akan disembah di tanahmu ini, tetapi ia puas ditha’ati pada selain demikian yaitu dari apa-apa yang kalian anggap remeh dari amal perbuatan kalian. Maka hati-hatilah kalian. Sesungguhnya aku telah meninggalkan untuk kamu sekalian apa-apa yang jika kamu sekalian berpegang teguh kepadanya, niscaya kalian tidak akan sesat selama-lamanya, yaitu : Kitab Allah dan Sunnah Nabi-Nya”. [HR. Al-Hakim]

عَنْ جُبَـيْرِ بْنِ مُطْعِمٍ رض قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: اَبـْشِرُوْا فَاِنَّ هذَا اْلقُرْآنَ طَرَفُهُ بِيَدِ اللهِ وَ طَرَفُهُ بِـاَيـْدِيْكُمْ. فَـتَـمَسَّكُـوْا بِهِ، فَاِنَّـكُمْ لَنْ تَـهْـلَـكُـوْا وَ لَنْ تَضِلُّـوْا بَـعْدَهُ اَبـَدًا. البزار و الطبرانى

Dari Jubair bin Muth’im RA, ia berkata : Rasulullah SAW pernah bersabda : “Hendaklah kamu sekalian bergembira, karena sesungguhnya Al-Qur’an ini ujungnya berada ditangan Allah sedang ujungnya yang lain ditangan kamu sekalian. Oleh sebab itu hendaklah kalian berpegang teguh kepadanya, maka  sungguh kamu sekalian tidak akan binasa dan tidak pula akan sesat sesudah itu selama-lamanya”. [HR. Al-Bazzar dan Ath-Thabarani]

عَنْ حُذَيـْفَةَ رض قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: دُوْرُوْا مَعَ كِـتَابِ اللهِ حَـيْـثُمَا دَارَ. الحاكم

Dari Hudzaifah RA, ia berkata : Rasulullah SAW pernah bersabda : “Hendaklah kamu sekalian beredar bersama kitab Allah (Al-Qur’an) kemana saja ia beredar”. [HR. Al-Hakim]

عَنْ اَبِى هُرَيـْرَةَ عَنِ النَّبِيِّ ص قَالَ: دَعُوْنــِى مَا تَـرَكْـتُكُمْ، اِنَّمَا هَلَكَ مَنْ كَانَ قَـبْلَكُمْ بِـسُؤَالـِهِمْ وَ اخْتِلاَفِـهِمْ عَلَى اَنـــْبِـيَائِـهِمْ. فَاِذَا نَـهـَيْـتُكُمْ عَنْ شَيْءٍ فَاجْتَـنِـبُوْهُ، وَ اِذَا اَمَرْتُكُمْ بِـاَمْرٍ فَـأْتُـوْا مِنْهُ مَا اسْتَطَـعْتُمْ. البخارى

Dari Abu Hurairah RA, dari Nabi SAW beliau bersabda : “Biarkanlah saya memberikan apa-apa yang kutinggalkan kepada kalian. Sesungguhnya telah binasa orang-orang sebelum kalian disebabkan tuntutan mereka dan penentangannya kepada Nabi-nabi mereka. Karena itu apabila aku melarang kalian dari sesuatu, maka jauhilah dia, dan apabila aku memerintahkan sesuatu perkara kepada kalian, maka laksanakanlah perintah itu dengan semaksimalmu. [HR. Bukhari]

عَنْ اَبِى مُوْسَى عَنِ النَّبِيِّ ص قَالَ: اِنَّمَا مَـثَـلِى وَ مَـثَـلُ مَا بَـعَثَنِيَ اللهُ بِهِ كَـمَـثَـلِ رَجُلٍ اَتـَى قَـوْمًا فَقَالَ: يَا قَـوْمـِى اِنــِّى رَأَيـْتُ اْلجَيْشَ بِـعَيْـنِى وَ اِنــِّى اَنـَا النَّذِيـْرُ اْلعُرْيـَانُ فَالنَّجَاءَ فَـأَطَاعَهُ طَائِـفَةٌ مِنْ قَـوْمـِهِ فَأَدْلَجُوْا فَانْـطَـلَـقُـوْا عَلَى مَهْـلـِهِمْ فَنَجَوْا. وَ كَـذَّبـَتْ طَائِـفَةٌ مِنْـهُمْ فَـاَصَابـُوْا مَكَانـَهُمْ فَصَبَّحَهُمُ اْلجَيْشُ فَـاَهْلَكَـهُمْ وَ اجْتَاحَهُمْ. فَذلِكَ مَثَلُ مَنْ اَطَاعَنِى فَاتَّـبَـعَ مَا جـِئْتُ بِهِ. وَمَثَلُ مَنْ عَصَانِيْ وَ كَـذَّبَ مَا جـِئْتُ بِهِ مِنَ اْلحَـقِّ. مسلم

Dari Abu Musa, dari Nabi SAW beliau bersabda : “Sesungguhnya perumpamaanku dan perumpamaan apa yang aku diutus oleh Allah dengannya adalah seperti seorang laki-laki yang datang kepada suatu kaum. Lalu laki-laki itu berkata : “Hai kaumku, sesungguhnya aku telah melihat dengan mata kepalaku ada pasukan (musuh yang akan menghancurkan kita). Dan aku betul-betul memberikan peringatan kepadamu, maka mengungsilah agar selamat”. Segolongan kaum itu ada yang tha’at, lalu di malam hari itu mereka pergi mengungsi dengan hati-hati, maka mereka selamat. Dan ada pula segolongan dari kaum itu yang tidak percaya, mereka tetap ditempatnya, maka diwaktu pagi tentara musuh itu datang menyerbu mereka, menghancurkan dan memporak-porandakan mereka. Demikianlah perumpamaan orang yang tha’at kepadaku lalu mau mengikuti apa yang aku datang dengannya dan perumpamaan orang yang bermakshiyat kepadaku dan mendustakan apa yang aku datang dengannya berupa Al-Haqq (kebenaran). [HR. Muslim]

عَنْ اَبِى هُرَيـْرَةَ رض اَنَّ النَّبِيَّ ص قَالَ: كُلُّ اُمـَّتِى يَدْخُلُـوْنَ اْلجَـنَّةَ اِلاَّ مَنْ اَبـَى. قَالُـوْا يـَا رَسُوْلَ اللهِ وَ مَنْ يَـأْبـَى؟ قَالَ: مَنْ اَطَاعَنِى دَخَلَ اْلجَـنَّةَ وَ مَنْ عَصَانِى فَـقَدْ اَبـَى. البخارى

Dari Abu Hurairah RA, ia berkata : Sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda : “Semua ummatku kelak akan masuk surga, kecuali orang yang tidak mau”. Para shahabat bertanya : “Ya Rasulullah siapa orang yang tidak mau (masuk surga) itu ?”. Beliau SAW bersabda : “Barangsiapa yang tha’at kepadaku, niscaya ia masuk surga dan barangsiapa yang bermakshiyat kepadaku, sungguh ia telah menolak untuk masuk surga”. [HR. Bukhari]

LARANGAN MERENDAHKAN KEHORMATAN SESAMA MUSLIM

Dalil-dalil Hadits

 Hadits-hadits Nabi SAW :

عَنْ اَبِى بَكْرٍ رض اَنَّ رَسُوْلَ اللهِ ص قَالَ فِى حَجَّةِ اْلوَدَاعِ: اِنَّ دِمَاءَكُمْ وَ اَمْوَالَكُمْ وَ اَعْرَاضَكُمْ حَرَامٌ عَلَيْكُمْ كَحُرْمَةِ يَوْمِكُمْ هذَا فِى شَهْرِكُمْ هذَا فِى بَلَدِكُمْ هذَا، اَلاَ هَلْ بَلَّغْتُ؟. البخارى و مسلم و غيرهما

Dari Abu Bakar RA, sesungguhnya Rasulullah SAW dalam khutbahnya pada hajji wada’ beliau bersabda, “Sesungguhnya darah kalian, harta benda dan kehormatan kalian adalah haram atas kalian seperti hari kalian ini di dalam bulan kalian ini dan di dalam negeri kalian ini. Ketahuilah, bukankah aku sudah menyampaikan ?”. [HR. Bukhari, Muslim dan lainnya]

عَنْ اَبِى هُرَيْرَةَ رض اَنَّ رَسُوْلَ اللهِ ص قَالَ: كُلُّ اْلمُسْلِمِ عَلَى اْلمُسْلِمِ حَرَامٌ دَمُهُ وَ عِرْضُهُ وَ مَالُهُ. مسلم و الترمذى

Dari Abu Hurairah RA, sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda, “Setiap orang Islam atas orang Islam yang lain adalah haram darahnya, kehormatannya dan harta bendanya”. [HR. Muslim dan Tirmidzi]

عَنِ اْلبَرَاءِ بْنِ عَازِبٍ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: الرّبَا اِثْنَانِ وَ سَبْعُوْنَ بَابًا. اَدْنَاهَا مِثْلُ اِتْيَانِ الرَّجُلِ اُمَّهُ. وَ اِنَّ اَرْبَى الرّبَا اِسْتِطَالَةُ الرَّجُلِ فِى عِرْضِ اَخِيْهِ. الطبرانى فى الاوسط

Dari Al-Barra’ bin ‘Azib, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, “Riba itu ada tujuh puluh dua pintu, yang paling kecil (dosanya) seperti (dosanya) seorang laki-laki yang menyetubuhi ibunya, dan sesungguhnya sebesar-besar riba ialah seseorang yang terus-menerus (menjatuhkan) kehormatan saudaranya”. [HR. Thabrani di dalam Al-Ausath]

عَنْ سَعِيْدِ بْنِ زَيْدٍ رض عَنِ النَّبِيّ ص قَالَ: اِنَّ مِنْ اَرْبَى الرّبَا اْلاِسْتِطَالَةُ فِى عِرْضِ اْلمُسْلِمِ بِغَيْرِ حَقّ. ابو داود

Dari Sa’id bin Zaid RA dari Nabi SAW, beliau bersabda, “Sesungguhnya termsuk sebesar-besar riba ialah terus-menerus (menjatuhkan) kehormatan orang Islam tanpa alasan yang benar”. [HR. Abu Dawud]

عَنْ عَائِشَةَ رض قَالَتْ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص ِلاَصْحَابِهِ: تَدْرُوْنَ اَرْبَى الرّبَا عِنْدَ اللهِ؟ قَالُوْا: اَللهُ وَ رَسُوْلُهُ اَعْلَمُ. قَالَ: فَاِنَّ اَرْبَى الرّبَا عِنْدَ اللهِ اِسْتِحْلاَلُ عِرْضِ امْرِئٍ مُسْلِمٍ. ثُمَّ قَرَأَ رَسُوْلُ اللهِ ص: وَ الَّذِيْنَ يُؤْذُوْنَ اْلمُؤْمِنِيْنَ وَ اْلمُؤْمِنَاتِ بِغَيْرِ مَا اكْتَسَبُوْا فَقَدِ احْتَمَلُوْا بُهْتَانًا وَّ اِثْمًا مُّبِيْنًا. ابو يعلى

Dari ‘Aisyah RA, ia berkata : Rasulullah SAW pernah bersabda kepada para shahabat, “Tahukah kalian sebesar-besar riba di sisi Allah ?”. Para shahabat menjawab, “Allah dan Rasul-Nya yang lebih mengetahui”. Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya sebesar-besar riba di sisi Allah ialah menganggap halal (menjatuhkan) kehormatan orang Islam”. Kemudian Rasulullah SAW membaca ayat : Walladziina yu’dzuunal-mu’miniin wal mu’minaati bi ghairi maktasabuu fodihtamaluu buhtaanaw wa itsmam mubiina [QS. Al-Ahzab : 58] (Dan orang-orang yang menyakiti orang mukmin laki-laki dan orang mukmin perempuan tanpa kesalahan yang mereka lakukan, maka sungguh mereka telah berbuat buhtan (kebohongan) dan dosa yang nyata). [HR. Abu Ya’la, para perawinya perawi shahih]

عَنْ عَائِشَةَ رض قَالَتْ: قُلْتُ لِلنَّبِيّ ص: حَسْبُكَ مِنْ صَفِيَّةَ كَذَا وَ كَذَا. قَالَ بَعْضُ الرُّوَاةِ: تَعْنِى قَصِيْرَةً. فَقَالَ: لَقَدْ قُلْتِ لَوْ مُزِجَت بِمَاءِ اْلبَحْرِ لَمَزَجَتْهُ. قَالَتْ: وَ حَكَيْتُ لَهُ اِنْسَانًا. فَقَالَ: مَا اُحِبُّ اَنّى حَكَيْتُ اِنْسَانًا وَ اِنَّ لِى كَذَا وَ كَذَا. ابو داود و الترمذى و البيهقى و قال الترمذى: حديث حسن صحيح

Dari ‘Aisyah RA, ia berkata : Saya pernah berkata kepada Nabi SAW, “Cukup bagimu dari Shafiyah begini dan begitu”. Sebagian orang-orang yang meriwayatkan mengatakan : Yang dimaksud ‘Aisyah ialah, “Ia wanita yang pendek”. Maka Rasulullah SAW bersabda, “Sungguh kamu telah mengatakan suatu kalimat seandainya dicamput dengan air laut sungguh air laut itu menjadi keruh”. Dan ‘Aisyah pernah berkata, “Saya pernah menceritakan tentang seseorang kepada beliau, maka beliau bersabda, “Aku tidak suka menceritakan (keburukan) seseorang meskipun akan mendapatkan upah sekian dan sekian”. [HR. Abu Dawud, Tirmidzi dan Baihaqi, Tirmidzi berkata : Hadits, hasan shahih]

عَنْ عَائِشَةَ رض اَيْضًا اَنَّهُ اعْتَلَّ بَعِيْرٌ لِصَفِيَّةَ بِنْتِ حُيَيّ، وَ عِنْدَ زَيْنَبَ فَضْلُ ظَهْرٍ، فَقَالَ النَّبِيُّ ص لِزَيْنَبَ: اَعْطِيْهَا بَعِيْرًا. فَقَالَتْ: اَنَا اُعْطِى تِلْكَ اْليَهُوْدِيَّةَ؟ فَغَضِبَ رَسُوْلُ اللهِ ص، فَهَجَرَهَا ذَا اْلحِجَّةِ وَ اْلمُحَرَّمَ وَ بَعْضَ صَفَرٍ. ابو داود

Dari ‘Aisyah RA juga, ia berkata : Sesungguhnya untanya Shafiyah binti Huyaiyyin sedang sakit, sedang Zainab mempunyai kelebihan kendaran. Maka Nabi SAW bersabda kepada Zainab, “Berikanlah onta kepadanya !”. Lalu (Zainab) menjawab, “Saya disuruh memberi kepada wanita Yahudi itu !”. Kemudian Nabi SAW meninggalkan Zainab pada bulan Dzulhijjah, Muharram dan sebagian bulan Shafar. [HR. Abu Dawud]

عَنْ اَبِى هُرَيْرَةَ رض قَالَ: كُنَّا عِنْدَ النَّبِيّ ص فَقَامَ رَجُلٌ فَقَالُوْا: يَا رَسُوْلَ اللهِ، مَا اَعْجَزَ فُلاَنًا! اَوْ قَالُوْا: مَا اَضْعَفَ فُلاَنًا! فَقَالَ النَّبِيُّ ص: اغْتَبْتُمْ صَاحِبَكُمْ وَ اَكَلْتُمْ لَحْمَهُ. ابو يعلى و الطبرانى و لفظه: اِنَّ رَجُلاً قَامَ مِنْ عِنْدِ النَّبِيّ ص فَرَأَوْا فِى قِيَامِهِ عَجْزًا. فَقَالُوْا: مَا اَعْجَزَ فُلاَنًا! فَقَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: اَكَلْتُمْ اَخَاكُمْ وَ اغْتَبْتُمُوْهُ.

Dari Abu Hurairah RA, ia berkata : Dahulu ketika kami di sisi Nabi SAW, ada seorang laki-laki berdiri. Lalu orang-orang sama berkata, “Ya Rasulullah, alangkah sangat loyonya si fulan itu !”. Atau mereka berkata, “Alangkah sangat lemahnya orang itu”. Maka Nabi SAW bersabda, “Kalian telah berbuat ghibah kepada teman kalian dan kalian telah makan dagingnya”. [HR. Abu Ya’la, dan Thabrani meriwayatkan dengan lafadhnya], sesungguhnya ada seorang laki-laki berdir di sisi Nabi SAW, maka orang-orang melihat ketika dia berdiri itu dalam keadan loyo. Mereka berkata, “Alangkah sangat loyonya si fulan itu”. Maka Rasulullah SAW bersabda, “Kalian telah makan saudaramu dan kalian telah berbuat ghibah kepadanya”.

عَنْ عَمْرِو بْنِ شُعَيْبٍ عَنْ اَبِيْهِ عَنْ جَدّهِ اَنَّهُمْ ذَكَرُوْا عِنْدَ رَسُوْلِ اللهِ ص رَجُلاً، فَقَالُوْا: لاَ يَأْكُلُ حَتَّى يُطْعَمَ، وَ لاَ يَرْحَلُ حَتَّى يُرْحَلَ لَهُ، فَقَالَ النَّبِيُّ ص: اغْتَبْتُمُوْهُ، فَقَالُوْا: يَا رَسُوْلَ اللهِ، اِنَّمَا حَدَّثْنَا بِمَا فِيْهِ. قَالَ: حَسْبُكَ اِذَا ذَكَرْتَ اَخَاكَ بِمَا فِيْهِ. الاصبهانى باسناد حسن

Dari ‘Amr bin Syu’aib dari ayahnya dari kakeknya, bahwasanya orang-orang menyebutkan tentang seorang laki-laki di sisi Rasulullah SAW. Mereka mengatakan, “Orang itu tidak makan sehingga ia diberi makan, dan ia tidak punya tempat tinggal hingga diberi tempat tinggal”. Maka Nabi SAW bersabda, “Kalian telah berbuat ghibah kepadanya”. Lalu mereka menjawab, “Ya Rasulullah, sesungguhnya kami hanya menceritakan apa adanya”. Rasulullah SAW bersabda, “Cukup bagimu (dikatakan berbuat ghibah) apabila kamu menyebutkan saudaramu dengan apa yang ada padanya”. [HR. Al-Ashbihaniy dengan sanad hasan]

عَنْ اَبِى هُرَيْرَةَ رض اَنَّ رَسُوْلَ اللهِ ص قَالَ: اَ تَدْرُوْنَ مَا اْلغِيْبَةُ؟ قَالُوْا: اَللهُ وَ رَسُوْلُهُ اَعْلَمُ. قَالَ: ذِكْرُكَ اَخَاكَ بِمَا يَكْرَهُ. قِيْلَ: اَرَأَيْتَ اِنْ كَانَ فِى اَخِى مَا اَقُوْلُ؟ قَالَ: اِنْ كَانَ فِيْهِ مَا تَقُوْلُ فَقَدِ اغْتَبْتَهُ، وَ اِنْ لَمْ يَكُنْ فِيْهِ مَا تَقُوْلُ فَقَدْ بَهَتَّهُ. مسلم و ابو داود و الترمذى و النائى

Dari Abu Hurairah RA bahwasanya Rasulullah SAW bersabda (kepada para shahabatnya), “Tahukah kalian apakah ghibah itu ?”. Para shahabat menjawab, “Allah dan Rasul-Nya yang lebih mengetahui”. Beliau bersabda, “(Ghibah) ialah kamu menyebut tentang saudaramu dengan apa-apa yang dia tidak suka”. Ada yang bertanya kepada beliau, “Bagaimana pendapat engkau jika keadaan saudaraku itu memang betul-betul seperti apa yang aku katakan ?”. Rasulullah SAW bersabda, “Jika keadaan saudaramu itu betul seperti apa yang kamu katakan, maka sungguh kamu telah berbuat ghibah kepadanya. Dan jika apa yang kamu katakan itu tidak ada padanya, maka berarti kamu telah berbuat buhtan (kebohongan) kepadanya”. [HR. Muslim, Abu Dawud, Tirmidzi dan Nasai]

عَنْ عَمْرِو بْنِ اْلعَاصِ رض اَنَّهُ مَرَّ عَلَى بِغَالٍ مَيّتٍ فَقَالَ لِبَعْضِ اَصْحَابِهِ: َلاَنْ يَأْكُلَ الرَّجُلُ مِنْ هذَاِ حَتَّى يَمْـَلأَ بَطْنَهُ خَيْرٌ لَهُ مِنْ اَنْ يَأْكُلَ لَحْمَ رَجُلٍ مُسْلِمٍ. ابو الشيخ ابن حبان

Dari ‘Amr bin ‘Ash RA, bahwasanya dia pernah melewati seekor bangkai baghal, lalu dia berkata kepada sebagian shahabat-shahabatnya, “Sungguh seseorang makan bangkai ini sehingga memenuhi perutnya itu lebih baik baginya dari pada ia makan daging (menggunjing) seorang muslim”. [HR. Abusy-Syaikh Ibnu Hibban]

عَنْ اَبِى هُرَيْرَةَ رض قَالَ: جَاءَ اْلاَسْلَمِيُّ اِلَى رَسُوْلِ اللهِ ص فَشَهِدَ عَلَى نَفْسِهِ بِالزّنَا اَرْبَعَ شَهَادَاتٍ يَقُوْلُ: اَتَيْتُ امْرَأَةً حَرَامًا. وَ فِى كُلّ ذلِكَ يُعْرِضُ عَنْهُ رَسُوْلُ اللهِ ص. فَذَكَرْتُ اْلحَدِيْثَ اِلَى اَنْ قَالَ: فَمَا تُرِيْدُ بِهذَا اْلقَوْلِ؟ قَالَ: اُرِيْدُ اَنْ تُطَهّرَنِى. فَاَمَرَ بِهِ رَسُوْلُ اللهِ ص اَنْ يُرْجَمَ، فَرُجِمَ. فَسَمِعَ رَسُوْلُ اللهِ ص رُجُلَيْنِ مِنَ اْلاَنْصَارِ يَقُوْلُ اَحَدُهُمَا لِصَاحِبِهِ: اُنْظُرْ اِلَى هذَا الَّذِى سَتَرَ اللهُ عَلَيْهِ فَلَمْ يَدَعْ نَفْسَهُ حَتَّى رُجِمَ رَجْمَ اْلكَلْبِ. قَالَ: فَسَكَتَ رَسُوْلُ اللهِ ص، ثُمَّ سَارَ سَاعَةً، فَمَرَّ بِجِيْفَةِ حِمَارٍ شَائِلٍ بِرِجْلِهِ، فَقَالَ: اَيْنَ فُلاَنٌ وَ فُلاَنٌ؟ فَقَالُوْا: نَحْنُ ذَا يَا رَسُوْلَ اللهِ. فَقَالَ لَهُمَا: كُلاَ مِنْ جِيْفَةِ هذَا اْلحِمَارِ! فَقَالاَ: يَا رَسُوْلَ اللهِ، غَفَرَ اللهُ لَكَ، مَنْ يَأْكُلُ مِنْ هذَا؟ فَقَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: مَا نِلْتُمَا مِنْ عِرْضِ هذَا الرَّجُلِ آنِفًا اَشَدُّ مِنْ اَكْلِ هذِهِ اْلجِيْفَةِ. فَوَ اللهِ الَّذِى نَفْسِى بِيَدِهِ، اِنَّهُ اْلآنَ فِى اَنْهَارِ اْلجَنَّةِ يَنْغَمِسُ فِيْهَا. ابن حبان فى صحيحه

Dari Abu Huriarah, ia berkata : Telah datang seorang laki-laki (dari suku) Aslam kepada Rasulullah SAW lalu dia bersaksi atas dirinya sendiri bahwa dia berbuat zina. Dia bersaksi empat kali. Ia berkata, “Saya menyetubuhi wanita secara haram”. Setiap ia mengatakan yang demikian itu, Rasulullah SAW berpaling darinya. Lalu aku menyebutkan cerita itu sehingga beliau bertanya, “Apa yang kamu inginkan dengan cuapan ini ?”. Orang itu menjawab, “Saya menginginkan supaya engkau membersihkan diriku”. Kemudian Rasulullah SAW memerintahkan supaya ia dirajam. Lalu orang tersebut dirajam. Kemudian Rasulullah SAW mendengar ada dua orang laki-laki Anshar, salah satunya berkata kepada temannya, “Lihatlah kepada orang ini yang Allah telah menutupinya, tetapi ia tidak membiarkan dirinya, sehingga ia dirajam seperti anjing yang dilempari batu”. (Abu Hurairah) berkata : Rasulullah SAW diam saja. Sebentar kemudian beliau berjalan (bersama para shahabat), lalu melewati bangkai himar di dekat kaki beliau. Maka beliau bersabda, “Mana si fulan dan si fulan itu ?”. Mereka menjawab, “Ini kami ya Rasulullah”. Beliau bersabda kepada kedua orang itu, “Makanlah bangkai himar ini !”. Mereka berdua menjawab, “Ya Rasulullah, semoga Allah mengampuni engkau. Siapa yang mau memakan bangkai himar ini ?”. Lalu Rasulullah SAW bersabda, “Apa-apa yang kamu dapat dari (menjelek-jelekkan) kehormatan orang laki-laki tadi adalah lebih buruk dari makan bangkai himar ini. Dan demi Allah yang jiwaku berada di tangan-Nya, sesungguhnya (orang laki-laki yang telah dirajam itu) sekarang sedang berendam di sungai surga”. [HR. Ibnu Hibban di dalam shahihnya]

عَنْ اَبِى اُمَامَةَ رض قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: اِنَّ الرَّجُلَ لَيُؤْتَى كِتَابَهُ مَنْشُوْرًا فَيَقُوْلُ: يَا رَبّ، فَاَيْنَ حَسَنَاتُ كَذَا وَ كَذَا عَمِلْتُهَا لَيْسَتْ بِصَحِيْفَتِى؟ فَيَقُوْلُ: مُحِيَتْ بِاغْتِيَابِكَ النَّاسَ. الاصبهانى

Dari Abu Umamah RA, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya ada orang yang diberi kitab catatannya dengan terbuka”. Maka orang itu bertanya, “Ya Tuhanku, mana catatan kebaikan ini dan itu yang telah saya kerjakan, koq tidak ada di sini ?”. Kemudian Allah menjawab, “(Kebaikan-kebaikanmu) terhapus oleh perbuatan ghibahmu kepada orang lain”. [HR. Al-Ashbihaniy]

عَنْ عُثْمَانَ بْنِ عَفَّانَ رض قَالَ: سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ ص يَقُوْلُ: اْلغِيْبَةُ وَ النَّمِيْمَةُ يَحُتَّانِ اْلاِيْمَانَ كَمَا يَعْضِدُ الرَّعِى الشَّجَرَةَ. الاصبهانى

Dari ‘Utsman bin ‘Affan RA, ia berkata : Saya pernah mendengar Rasulullah SAW bersabda, “Ghibah dan Namimah (adu-adu) itu bisa meruntuhkan iman sebagaimana seorang penggembala yang menebang pohon”. [HR. Al-Ashbihaniy]

 

Leave a comment